Laba / rugi dari kepemilikan properti ditentukan oleh banyak hal. Jika untuk dinikmati sendiri, maka sekali-sekali mungkin perlu dilihat nilai properti Anda di surat PBB. Jika untuk disewakan, maka perlu untuk dihitung berapa nilai balik modal dan berusaha untuk tidak menyewakan properti di bawah harga tersebut. Dan akhirnya jika mau dijual, sebaiknya ditunggu sampai harga pasaran naik dan harga dijual sesuai dengan kenaikan harga tersebut.

Properti disewakan merupakan passive income sampingan yang tidak memerlukan banyak tenaga atau biaya. Yang penting adalah properti terawat, maka harga akan stabil atau naik. Kalau tidak ada yang rusak atau terpelihara, maka properti tersebut akan selalu memberikan keuntungan. Pemeliharaan termasuk tidak merusak dengan sengaja, dan juga mempunyai asuransi. Jikalau ada gempa bumi, atau tsunami, maka kerusakan bisa diklaim.

Walaupun tidak memakan banyak biaya, tetap dana perlu dikesampingkan untuk memperbaiki hal-hal yang tidak diinginkan untuk terjadi. Seperti memperbaiki tembok yang retak, membeli pompa air baru karena sudah berusia, atau membetulkan genteng yang rusak. Hal-hal seperti ini perlu diperbaiki sekali-sekali. Kalau tidak ada yang retak / rusak, dana tidak perlu dikeluarkan untuk memperbaiki hal tersebut.

Selain memelihara properti Anda, perlu diketahui bahwa uang juga perlu disimpan untuk membayar pajak sewaktu-waktu. Walaupun pajak-pajak seperti ppjb dan ajb hanya perlu dibayar sekali, tetapi pbb harus dibayar setiap tahun. Setelah beberapa tahun, dan nilai properti Anda di PBB sudah naik berlipat ganda, Anda bisa menjual atau menikmati hasil pemeliharaan properti Anda.