KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) yakin dengan prospek bisnis properti di tahun ini. Strategi pemasaran produk akan ditingkatkan guna bangkitkan kinerja Karya Bersama Anugerah di tahun 2022.
Asal tahu saja, KBAG merupakan emiten pengembang real estate berkonsep rumah hunian sederhana. Target pelanggan produk mereka adalah kalangan menengah ke bawah yang mencari produk berkualitas tinggi dengan harga yang sesuai dengan kemampuan ekonomi.
Direktur Karya Bersama Anugerah Budi Hariyanto Hartono mengatakan, perkembangan kondisi ekonomi nasional yang membaik telah memberikan efek positif.
Hal itu didukung oleh sejumlah sentimen pendorong sektor properti, diantaranya kurva pandemi Covid-19 yang kian melandai, suksesnya program vaksinasi, serta kebijakan pemerintah guna mendorong perekonomian.
“Adanya stimulus sektor properti seperti DP (down payment) 0%, ringannya bunga pinjaman, dan pengembangan infrastruktur juga akan menjadi faktor pendukung,” ungkap Budi dalam paparan publik virtual, Kamis (7/7).
Budi menilai, potensi usaha bisnis properti masih sangat besar. Untuk itu, diperlukan inovasi, kreatifitas tinggi, pengembangan lokasi potensial dan pemasaran yang tepat untuk dapat mencapai target yang ingin dicapai.
Ke depan, KBAG telah menyiapkan berbagai strategi untuk pengembangan usahanya. KBAG akan memperluas pemasaran melalui online platform agar jangkauan pemasaran lebih luas dan tepat sasaran.
KBAG juga senantiasa menjaga kualitas produk, melalui penggunaan bahan baku material yang berkualitas tinggi sehingga menciptakan produk yang berdaya saing.
Dan yang terpenting adalah mengenai inovasi produk. KBAG akan menghadirkan desain produk yang menarik, variasi tipe unit yang beragam, dengan disesuaikan kemampuan ekonomi target market.
Di samping itu juga mengikuti setiap pameran properti yang diadakan untuk semakin memperluas pasar. Sehingga, dapat membangkitkan bisnis yang dijalani.
Pada kuartal I-2022, pendapatan KBAG turun menjadi Rp 4,67 miliar dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,40 miliar. Di sisi lain, beban pokok keuangan KBAG berhasil dipangkas menjadi Rp 2,89 miliar dari Rp 3,83 miliar.
Namun, KBAG malah mencatat rugi bersih Rp 1,15 miliar di akhir Maret 2022. Padahal, di periode Januari-Maret 2021, perusahaan masih mencatat laba bersih Rp 974,10 juta.
Sementara di sepanjang tahun 2021, KBAG meraih pendapatan Rp 39,08 miliar. Angka tersebut naik 17,82% dari pendapatan 2020 sebesar Rp 33,17 miliar.
Namun laba bersih tercatat hanya Rp 1,56 miliar, turun dari pencapaian laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 5,02 miliar.
Karena itu pula, perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di tahun ini. Hal tersebut tercantum dalam Surat Perjanjian Kredit No. BLM/2.1/236/R tanggal 22 Maret 2022, dengan merubah jangka waktu fasilitas sampai dengan 27 Juni 2022.
Selain itu, aset KBAG naik menjadi Rp 461,32 miliar pada kuartal I-2022 dari Desember 2021 Rp 458,74 miliar. Aset tersebut merupakan aset tanah yang belum dikembangkan Rp 61 miliar dan properti investasi Rp 97 miliar.
KBAG memiliki cadangan lahan (land bank) diantaranya di wilayah Balikpapan, Cengkareng dan Bogor.
Recent Comments